Selamat Dataaaaaang

Selamat Dataaaaaaang

Kamis, 10 November 2011

Ilmu Sosial Dasar

*pertanyaan bab 1 no.1
Pengertian dan Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Ilmu social dasar adalah pengetahuan social tentang perkembangan yang terjadi di masyarakat khususnya Indonesia ,dengan dasar pemikiran menggunakan pengertian-pengertian (fakta ,konsep ,teori) yang berasal dari lingkup pengetahuan bidang ilmu-ilmu social dan sesuai dengan ilmu dasar perilaku social sebagai manusia.
Ilmu social dasar berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat di Indonesia .Setiap masalah dan solusinya yang terjadi di masyarakat bisa di katakan sebagai perilaku dari ilmu social tersebut .Ini berarti ilmu social dapat dijadikan masyarakat untuk membuka wawasan mereka lebih luas ,dan lebih peka terhadap masalah dan perkembangan yang terjadi di sekitar mereka .
Tujuan :
1.Membantu masyarakat Indonesia mengembangkan pemikiran dan kepribadian ke pemikiran yang lebih luas
2.memahami dan menyadari adanya kenyataan social dan masalah social yang terjadi pada masyarakat
3.peka terhadap masalah social dan turut andil langsung dalam usaha menyikapinya
4. Warga Indonesia memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dalam masyarakat. agar tidak terjadi keributan ataupun kericuhan.




*pertanyaan bab 1 no 2
Kelompok Ilmu Pengetahuan
Telah kita ketahui awal dari semua pengetahuan adalah filsafat dan filosofi .Dari sana berkembanglah 3 kelompok ilmu pengetahuan yaitu Natural Science/Ipa Murni ,Social Science/Pengetahuan IPS ,Humanities/Kemasyarakatan.
Natural Science ;cabang ilmu pengetahuan ini meliputi pelajaran seperti fisika ,kimia ,biologi ,astronomi .Semua yang berhubungan tentang hukum alam yang murni .Dan ilmu pengetahuan ini bersifat mutlak tidak bisa dirubah karena menyangkut kejadian alam yang diluar jangkauan manusia .
Social Science ;cabang ilmu pengetahuan ini meliputi pelajaran seperti ekonomi ,politik ,sejarah ,sosiologi .Semua yang berhubungan tentang perkembangan dan perilaku social manusia .
Humanities ;cabang ilmu pengetahuan ini meliputi pelajaran seperti agama, bahasa ,kesastraan, kesenian ,Semua yang berhubungan tentang kepercayaan dan adat yang dipercayai setiap individu .








*pertanyaan no 3 ,4 ,5
Perbedaan & Persamaan antara ISD dan IPS ,Golongan Bahan Pelajaran ISD
Perbedaan antara ISD dan IPS adalah ,ISD merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku social dan lebih cenderung mengarah kepada kehidupan kemasyarakatan .Sedangkan IPS adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pandang yang bersifa terpadu dari sejumlah pelajaran politik ,sosiologi ,dll
Persamaan antara ISD dan IPS adalah ,sama-sama mempelajari ilmu yang berhubungan dengan masyarakatdan hampir memiliki lingkup pengetahuan yang sama dalam kehidupan kemasyarakatan .Dan merupakan bahan studi program pengajaran yang keduanya terdiri dari masalah ,solusi ,dan perkembangan nyata social.
3 golongan bahan pembelajaran isd anatara lain :
1) Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat. Meliputi, latar belakang disiplin ilmu atau pandangannya.
2)Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
3) Membahas masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Sumber :: google/http://linaa-mybigfantasy.blogspot.com/2010/10/definisi-ilmu-sosial-dasar.html




*pertanyaan bab 2 sub 1 no 1
Pengertian Penduduk ,Masyarakat ,Kebudayaan
Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati satu wilayah ,dan mempunyai sifat-sifat yang khas bagi dirinya sendiri .Manusia sebagai mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri pasti mempunya keinginan untuk ikut serta didalam hubungan social dan akhirnya membentuk kumpulan dari persamaan dan perbedaan yang ada pada diri setiap masing-masing penduduk .Dan kunmpulan itu disebut masyarakat .
Menurut Ralph Linton masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai suatu kesatuan sosialdengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas .Dapat disimpulkan masyarakat adalah penduduk yang saling bekerja sama sehingga menghasilkan kebudayaan
Kebudayaan adalah hal yang mencakup pengetahuan ,kepercayaan ,kesenian ,moral ,hukum ,adat dan kebiasaan yang dibangun dari pemikiran dan perilaku manusia sebagai mahkluk social .Menurut Melville J.Herskovits ada 4 unsur pokok kebudayaan yaitu alat-alat teknologi ,sistem ekonomi ,keluarga ,kekuasaan politik
Jadi penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah 3 hal yang saling berkaitan ,karena adanya kebudayaan pasti tercipta dari lingkup satu masyarakat dan tidak mungkin adanya masyrakat tanpa adanya penduduk yang menempai satu wilayah dan saling berkerja sama .
Sumber :: google /http://riend88.wordpress.com/2009/12/20/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
Yahoo/http://www.slideshare.net/edypurnomo70/1manusia-masyarakat-dan-budaya

*pertanyaan bab 2 sub 1 no 2
Tabel Perkembangan Penduduk Dunia

Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang (merah) dibanding dengan negara maju (biru) .
Data terakhir yang diambil tentang perkiraan penduduk dunia pada pertengahan tahun yang di hitung pada tanggal 2 Oktober 2010 adalah sejumlah 6.697.254.040.53 atau “Enam milyar enam ratus Sembilan puluh tujuh juta jiwa dua ratus lima puluh empat ribu empat puluh jiwa” jiwa (Google Public Data yang bersumber dari Bank Dunia).
Meskipun pengukuran tersebut masih menggunakan perhitungan secara kasar/ tidak factual tetapi menunjukkan besarnya tingkat pertumbuhan dari penduduk dunia.

Saat ini negara kita menempati peringkat ke-4 dunia dengan 237,6 juta jiwa . Dengan pertumbuhan per tahun rata-rata 3 juta jiwa( Data Sensus Penduduk 2010).
Sumber :: Wikipedia
Yahoo/ http://franzramadhan.blogspot.com/2010/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html












*pertanyaan bab 2 no 3 ,4
Demografi & Rumus Tingkat Kematian
Ilmu yang mempelajari masalah kependudukan adalah demografi.Istilah ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard. Demografi sebagai suatu ilmu telah muncul sejak abad ke-17 .Faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk :
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya nyawa dari jasad. Kematian adalah faktor yang mengurangi jumlah dari penduduk dunia. Namun sekarang ini, tingkat kelahiran lebih tinggi dari kematian. Yang menyebabkan setiap saat jumlah penduduk senantiasa meningkat.
Ada beberapa cara / metode untuk menghitung angka kematian. Yaitu:
 Angka Kematian Kasar
Adalah angka yang menunjukan besarnya kematian yang terjadi pada pertengahan tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.Perhitungan ini disebut kasar karena memperhitungkan kematian secara global atau umum.
Rumus :
CDR : D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Konstanta 1000
 Angka Kematian Khusus Menurut Umum
adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
Rumus :
ASDR i = D i / Pm i x k
Ket :
ASDR i = Angka Kematian Khusus
D i = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pm I = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = konstanta
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran adalah proses bertambahnya individu dalam suatu masyarakat. Angka kelahiran yang tidak terkontrol akan menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan pesat. Hal ini juga berakibat munculnya masalah dalam berbagai bidang kehidupan.
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap. Dengan kata lain, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke suatu Negara untuk berwisata misalnya, tidak bisa dikatakan melakukan migrasi.
Sumber :: www.datastatistik-indonesia.com.



*pertanyaan bab 2 sub 1 no 9 ,10
Struktur Penduduk dan Piramida Penduduk
Struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
1) Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan.
2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.
3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi.


*pertanyaan bab 2 sub 1 no 6 7
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap permanen melewati batas adminisratif (internal) atau batas negara (inernasional) .
Migrasi Internal tersebut memiliki beberapa macam yaitu
• Urbanisasi
Perpindahan penduduk dari desa menuju kota misalnya untuk mencari pekerjaan .Hal ini menyebabkan tidak seimbangnya kepadatan penduduk di desa dan di kota
• Transmigrasi
Adalah lawan dari urbanisasi. Yaitu perpindahan orang-orang kota ke daerah yang masih jarang penghuninya. Hal ini bertujuan mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu wilayah.
Migrasi Internasional juga memiliki beberapa macam yaitu :
• Imigrasi
masuknya penduduk dari suatu negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut Imigran.
• Emigrasi
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut Emigran
• Remigrasi
kembalinya imigran ke negara asalnya.
Adanya migrasi yang terjadi disebabkan karena beberapa factor pendorong dari daerah asalnya atau pun factor penarik dari daerah yang ditujukan para imigran .Adapun beberapa factor yang mempengaruhi sebagai berikut :
• Faktor Pendorong
1.menyimpatnya lapangan pekerjaan di daerah asal
2.adanya tekanan politik ,agama ,atau semacamnya sehingga menganggu hak asasi manusia di daerah tersebut
3.alasan pendidikan ,pekerjaan atau perkawinan
4.bencana alam
5.makin berkurangnya bahan baku untuk kehidupan di daerah asal .
• Faktor Penarik
1.adanya kesempatan untuk memperoleh nasib hidup yang lebih baik .Atau dengan kata lain mencari pekerjaan yang lebih baik .
2.adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
3.keadaan hidup dan lingkungan yang lebih menyenangkan .






*pertanyaan bab 2 sub 1 no 8
Dampak yang terjadi akibat dari proses migrasi tersebut memiliki dampak positif dan dampak negative terhadap daerah asal maupun daerah tujuan .
Dampak positif dari proses migrasi adalah membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli ,mempererat rasa persatuan bangsa ,membangun solidaritas antarsuku,mengetahui budaya dan adat yang ada dari tiap-tiap imigran.
Dampak negative dari migrasi yaitu menyebabkan tidak meratanya kepadatan penduduk ,semakin banyak pesaing dalam tujuan masing-masing ,masuknya budaya lain yang tidak sesuai dengan pribadi masing-masing ,berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa, produktivitas pertanian di desa menurun, meningkatnya pengangguran di kota, meningkatnya tindak kriminalitas di kota, timbulnya pemukiman kumuh .

*pertanyaan bab 2 sub 2 no 1
Perkembangan Budaya di Indonesia
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. (Sumber Wikipedia).
Secara garis besar kebudayaan Indonesia mulai berkembang dari awal masuknya agama hindu pada abad 4 ,agama hindu adalah agama yang pertama kali masuk ke Indonesia .Lalu berganti dengan dengan periode kebudayaan Islam pada abad 10 .Setelah itu pada abad 16 masuklah kebudayaan asing dari eropa ,yang sekaligus Negara Indonesia menjadi Negara jajahan bangsa Eropa .Berulah masuk masa kemerdekaan dengan di tandainya Soekarno membacakan teks proklamasi .
Dan sampai sekarang kebudayaan asing itu semakin melekat dalam bangsa Indonesia ,seiring adanya globalisasi yang masuk ke Indonesia .Dengan ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dalam bangsanya sendiri karena budaya asing lebih menarik dan modern dari pada budaya negri sendiri .


*pertanyaan bab 2 sub1 no 2
Kebudayaan Hindu ,Budha ,Islam
Munculnya kerajaan-kerajaan hindu budha di Indonesia menjadi awal berkembangnya budaya di Indonesia .Masuknya agama hindu budha ini dikarenakan adanya interaksi yang terjadi antara orang Indonesia dengan orang India ,yang di mana agama itu berasal .Masuknya agama hindu terjadi pada abad ke4 .Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain:

1.Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.

2.Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.

3.Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

. Bukti sejarah masuknya Agama Hindu di Indonesia adalah ditemukannya prasasti / Yupa di daerah Kutai. Yang juga menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu pertama di Indonesia. Peninggalan lainnya adalah adanya candi-candi dan patung dsb yang menunjukkan eksistensi budaya hindu di Indonesia . Sedangkan Ajaran Budha di Indonesia banyak disebarluaskan oleh Biarawan dari Tiongkok. Bukti-bukti eksitensi Budha di Indonesia bisa dilihat dari prasasti-prasasti di berbagai wilayah di Indonesia. Misal prasasti Tarumanegara,dsb. Peninggalan sejarah dari Agama Budha yang paling terkenal adalah Candi Borobudur di daerah Magelang.
Untuk berkembangnya agama Islam , Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 : Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. al-Baqarah ayat 256)
Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain ;
1. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
2. Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.
3. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
4. Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.
Peninggalan sejarah dari budaya Islam antara lain Masjid Kudus,Masjid Gunung Jati di Cirebon,dsb .
Sumber ::
http://saef-jaza.blogspot.com/2008/12/perkembangan-islam-di-indonesia.html


*pertanyaan bab 2 sub 2 no 3
Kebudayaan Barat
Dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1512 di Ternate, setelah itu disusul oleh Spanyol dan Belanda. Inilah awal dari masuknya kebudayaan Barat di Indonesia. Portugis dan Belanda yang akhirnya menjajah nusantara juga menyebarkan agama Nasrani di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang hampir belum tersentuh agama Islam.
Selama sekitar 350 Indonesia dijajah oleh bangsa asing, selama itu pula Indonesia mendapat masukan kebudayaan dari barat. Setelah Indonesia dikuasai mereka, munculnya budaya-budaya barat, contohnya tradisi-tradisi dari barat seperti acara pesta dansa, dan lain-lain.
Kebudayaan Barat juga banyak berpengaruh terhadap bangunan-bangunan dan sisa peninggalan sejarah yang lain. Misal: Istana Negara dan Kebun Raya Bogor bangunannya mengadopsi bangunan dari Eropa.
Sumber ::
http://koeeko.wordpress.com/2011/02/24/49/






• Kebudayaan Barat

Budaya Barat masuk ke Indonesia sekitar abad 16 . Atau seiring dengan dimulainya Kolonialisme di Indonesia oleh bangsa Barat. Mulai dari Portugis hingga Belanda. Kebudayaan Barat juga banyak berpengaruh terhadap bangunan-bangunan dan sisa peninggalan sejarah yang lain. Misal: Istana Negara dan Kebun Raya Bogor bangunannya mengadopsi bangunan dari Eropa.

Kebudayaan Barat di Indonesia juga ikut memiliki andil besar dalam penyebaran agama Kristen dan Katolik di Nusantara.

Perkembangan Budaya Indonesia
Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.
Seorang pengamat memberikan argumennya tentang kebudayaan indonesia modern. Dia mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia modern dimulai ketika bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam kekangan dan tekanan. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna.
Kebudayaan Indonesia yang multikultur seperti itu, ketika dikaji dari sisi dimensi waktu, dapat dibagi pula pengertiannya :
1.Pertama, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sudah terbentuk. Definisi ini mengarah kepada pengertian bahwa kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan pengetahuan yang tersosialisasi/internalisasi dari generasi-generasi sebelumnya, yang kemudian digunakan oleh umumnya masyarakat Indonesia sebagai pedoman hidup. Jika dilacak, kebudayaan ini terdokumentasi dalam artefak/atau teks. Melihat kebudayaan dari sisi ini, kita akan mudah terjebak kepada dua hal. Pertama, apa yang sudah ada itu diterima sebagai sesuatu yang sudah baik bahkan paripurna. Ungkapan seperti kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang adiluhung, merupakan contoh terbaiknya. Di sini, apa yang disebut kebudayaan adalah dokumen text (Jawa termasuk sastra-sastra lisan) yang harus dijadikan pedoman kalau kita tidak ingin kehilangan ke-jawa-annya. Ungkapan: “ora Jawa” atau “durung Jawa” adalah ungkapan untuk menilai laku (orang Jawa) yang sudah bergeser dari text tersebut.
2.Kedua, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sedang membentuk. Pada definisi kedua ini menjelaskan adanya kesadaran bahwa sebetulnya, tidak pernah (baca: terlalu sedikit) ada masyarakat manapun di dunia ini yang tidak bersentuhan dengan kebudayaan dan peradaban lain, termasuk kebudayaan Indonesia atau kebudayaan Jawa. Hanya saja ada pertanyaan serius untuk memilih definisi kedua ini, yaitu bagaimana lalu kebudayaan kita berdiri tegak untuk mampu menyortir berbagai elemen kebudayaan asing yang cenderung capitalism yang notabene, dalam batas-batas tertentu, negative (baca: tidak cocok)? Pada saat yang sama, kebudayaan global yang kapitalistik itu, telah masuk ke berbagai relung-relung kehidupan masyarakat “tanpa” bisa dicegah. Kalau begitu, pertanyaannya ialah: membatasi, menolak, atau mengambil alih nilai-nilai positif yang ditawarkan. Persoalan seperti ini dulu sudah pernah menjadi perdebatan para ahli kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh Armen Pane dkk versus Sutan Takdir Alisyahbana (Lihat pada buku Polemik Kebudayaan), dan sampai sekarang pun sikap kita tidak jelas juntrungnya.
3.Ketiga, adalah kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang direncanakan untuk dibentuk. Ini adalah definisi yang futuristic, yang perlu hadir dan dihadirkan oleh warga bangsa yang menginginkan Indonesia ke depan HARUS LEBIH BAIK. Inilah yang seharusnya menjadi focus kajian serius bagi pemerhati Indonesia, wa bil khusus para mahasiswa dan dosen-dosen ilmu budaya.
Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
1.Bahasa, sampai saat Indonesia masih konsisten dalam bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa asing (Inggris) belum terlihat popular dalam penggunaan sehari-hari, paling pada saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi denga bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada audien kalau penceramah mengerti akan bahasa Inggris.
2.Sistem teknologi, perkembangan yang sangat menyolok adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika.
3.Sistem mata pencarian hidup/ekonomi. Kondisi pereko-nomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.
4.Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.
5.Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi.
6.Religi. Munculnya aliran-aliran lain dari satu agama yang menurut pandangan umum bertentangan dengan agama aslinya. Misalnya : aliran Ahmadiyah, aliran yang berkembang di Sulawesi Tengah (Mahdi), NTB dan lain-lain.
7.Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Extravagansa. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya.
8.Sedang menghadapi suatu pergeseran-pergeseran atau \"Shirf\" budaya. Hal ini mungkin dapat difahami mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru serta ketidak mampuan kita dalam membendung serangan itu dan mempertahankan budaya dasar kita.
2.DAMPAK BAGI MASYARAKAT
Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakat-masyarakat Indonesia (yang multietnis) itu sebagai pedoman bertingkahlaku dan menghasilkan produks-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide dan pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan, baik karena factor internal maupun eksternal.
Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain:
1.Pengaruh Positif dapat berupa :
1.Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
2.Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3.Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
4.Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
5.Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
6.Bukan penyebab krisis ekonomi.
2.Pengaruh Negatif berupa :
1.Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2.Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
3.Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan.
4.Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
5.Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
6.Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
7.Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah Indonesia.

NPM :: 10111965

PELAPISAN SOSIAL

Pengertian Pelapisan Sosial
Stratifikasi sosial ( Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin “stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti berlapis-lapis. Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman. Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith membagi masyarakat ke dalam tiga kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dari keuntungan perdagangan. Sedangkan Thorstein Veblen membagi masyarakat ke dalam dua golongan yang pekerja, berjuang untuk mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.
Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun biak secara perorangan maupun kelompok, setiap orang akan mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000)
Menurut Para Ahli :
a. Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur. Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang mempunyai tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
b. P.J. Bouman
Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karena itu menuntut gengsi kemasyarakatan.
c. Soerjono Soekanto
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
d. Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
e. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanya kesamaan derajat antar rakyatnya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..

1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

Elite dan Massa
Elite ::
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : pertama menitik beratkan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak tentu.


Massa ::
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Ciri-ciri massa adalah :
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers
2. Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya
Peranan Elite dalam Massa ::
elite sebagai minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu eksistensinya sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal pleh masyarakat. Kelompok elite penentu lebih banyak berperan dalam mengemban fungsi sosial sebagai berikut :
elite penentu dilihat sebagai lembaga kolektif yang merupakan pencerminan kehendak rakyat.
sebagai lembaga politik, elite penentu berperan memajukan kehidupan masyarakatnya dengan memberikan pemikiran konsepsional.
elite penentu memiliki peranan moral dan solidaritas kemanusiaan baik dalam pengertian nasionalisme maupun universal.
elite penentu lainnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemuasan hedonik / kesenangan atau pemuasan intrinsik / hakiki. Kelompok elite bertugas memenuhi kebutuhan ini bekerja dengan pertimbangan nilai estetis. Disinilah kehadiran para seniman, sastrawan, komponis, dan lain-lain.

Pembagian Pendapatan
Pada dasarnya dalam kehidupan ekonomi hanya mengenal dua kelompok yaitu rumah tangga produsen dan rumah tangga produsen. Dalam rumah tangga produsen dilakukan proses produksi. Dimana balas jasa yang diterima produsen merupakan pendapatan nasional ,selain itu juga ada sistem retribusi dan redistribusi yg berlaku .Sistem retribusi dan redistribusi inilah yang menjadikan pembagian pendapatan dalam pengelolaan rumah tangga produsen.

Catatan
Telah kita ketahui apa itu pelapisan social ,di kehidupan nyata pelapisan social di Indonesia sangat terlihat dikalangan pemerintahan dan rakyat .Pemerintah sebagai strata atas yg menguasai dan rakyat strata bawah . Artina orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.

Sumber ::
• http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/23/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
• http://bulletin-it.blogspot.com/2010/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
• MKDU-ISD Gunadarma


Nama :: Annisa Muharami
NPM :: 10111965
Kelas :: 1KA37

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

Masyarakat Kota dan Desa

Sebelum membahas mengenai masyarakat pedesaan dan perkotaan, sebaiknya kita mengetahui definisi masyarakat itu sendiri.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).(Definisi dari : wikipedia)
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang tinggal di perkotaan yakni daerah yang lebih maju dan berkembang. Sedangkan masyarakat pedasaan merupakan masyarakat yang beertempat tinggal di kawasan pedesaan yakni daerah yang masih alami atau belum ada perubahan dalam pembangunan yang signifikan. Nah lalu apa bedanya masyarakat perkotaan dan pedesaan dalam suatu hal misalnya dalam hal kehidupan sosial masyarakat, dalam hal peluang kerja dan lain-lain. Mari kita bahas satu per satu.

Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang hidup di perkotaan yakni daerah yang sudah berkembang dan lebih modern di banding daerah pedesaan. Suatu daerah pastilah memiliki pengaruh bagi masyarakatnya misalnya perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar, sehingga masyarakat akan terpengaruh oleh kebudayaan -kebudayaan dari luar yang cenderung memberikan dampak negatif. Alur kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan setiap individu, mengakibatkan lebih disiplinnya masyarakat di perkotaan, dan orang perkotaan cenderung lebih bisa mengurus dirinya sendiri atau lebih individualisme. Dalam aspek pengetahuan teknologi dan komunikasi, orang perkotaan cenderung lebih baik ketimbang pedesaan karena di perkotaan teknologi dan komunikasi cenderung berkembang ketimbang di pedesaan. Namun ada juga sisi negatif masyarakat di pedesaan yakni kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala masyarakat perkotaan tidak terlalu memikirkan masalah keagamaannya karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja, dan lebih mengejar ambisi-ambisi dunia saja. Adalagi yang berbeda dalam masyarakat pedesaan yakni kehidupan gotong royong, gotong royong di dalam masyarakat perkotaan cenderung kurang karena masyarakat perkotaan lebih individualis. Nah Setelah kita ketahui mengenai masyarakat perkotaan, sekarang mari kita bahas mengenai masyarakat pedesaan.

Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang hidup di pedesaan, daerah pedesaan adalah daerah yang masih belum terlalu terkontaminasi oleh pengaruh-pengaruh luar.Lingkungan pedesaan memberikan pengaruh bagi masyarakat diantaranya Masyarak pedesaan biasanya lebih menjunjung tinggi kebersamaan dalam kehidupanya sehingga keakraban dan persaudaraannya masih terjalin dengan baik berbeda dengan masyarakat di perkotaan yang cenderung individualisme. Kehidupan Keagamaan di masyarakat pedesaan masih rata-rata lebih bagus di bandingkan masyarakat di perkotaan. Namun dalam aspek Teknologi dan Komunikasi, masyarakat pedesaan cenderung kurang dibandingkan masyarakat perkotaan karena disebabkan sarana dan prasaran di pedesaan masih kurang memadai, dan itu berpengaruh pada pengetahuan masyarakat di pedesaan.

Hubungan Perkotaan dan Pedesaan
1. Aspek Ekonomi, meliputi:
a. Melancarkan hubungan antara desa dengan kota
b. Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota
c. Meningkatkan pendapatan penduduk
d. Menimbulkan kawasan perdagangan
e. Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa

2. Aspek Sosial, meliputi :
a. Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota
b. Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota
c. Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota

3. Aspek Budaya meliputi :
a. meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah
b. Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota
c. Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa

Dampak Positif Hubungan Kota dan Desa
1. meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota
2. pengetahuan penduduk desa meningkat
3. dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa
4. dapat menumbuhkan heterogenitas mata pencarian penduduk desa
5. terjadinya peningkatan pendapatan
6. terpenuhinya berbagai kebutuhan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan

Dampak Negatif Hubungan Kota dan Desa
a. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa
b. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa
c. Daya tarik kota dalam berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.
d. Muncul masalah baru (pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan).

Catatan
Tertinggalnya pembangunaan di segala aspek di pedesaan merupakan permasalahan yang sangat mencolok di kehidupan nyata antara desa dan kota .Seakan-akan pedesaan tidak mempunyai akses untuk berkembang layaknya perkotaan karena tidak didukung dengan pemerintahan yang konsisten seperti di perkotaan .Artinya seharusnya pemerintah pusatlah yang menjadi perantara untuk pedesaan lebih berkembang dan didukung dengan pihak-pihak terkait.


Sumber ::
• http://indahpurnamawati.blogdetik.com/category/pengaruh-interaksi-desa-kota/
• http://bulletin-it.blogspot.com/2010/12/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan.html
• MKDU-ISD Gunadarma


Nama :: Annisa Muharami
Kelas :: 1KA37
NPM :: 10111965