Komunikasi adalah satu hal yang penting dalam kehidupan. Dengan berkomunikasi
kita bisaling berinteraksi antara manusia atau kelompok atau masyarakat.
Berkomunikasi menyebabkan manusia bisa bersosialisasi untuk saling membutuhkan
atau dibutuhkan. Sebelum kita membhas lebih jauh peran komunikasi dalam
organisasi sebaiknya kita tahu terlebih dahulu apa itu komunikasi dan
organisasi.
A. Pengertian Komunikasi dan organisasi.
·
Komunikasi
berasal dari bahasa latin communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah
komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan
yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu
tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun
sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang
disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya.
·
Organisasi
adalah sekelompok masyarakat kecil yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan.
·
Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi untuk mencapai tujuan(
Wiryanto, 2005)
B.
Peran Komunikasi dalam Organisasi
Peran Komunikasi
dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasiyang dilakukan pimpinan,
baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan
organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yangserasi untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).Manajemen sering mempunyai masalah
tidak efektifnya komunikasi. Padahalkomunikasi yang efektif sangat penting bagi
para manajer, paling tidak ada duaalasan, pertama, komunikasi adalah proses
melalui mana fungsi-fungsimanajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan
dimana paramanejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses
Komunikasimemungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi
harusdikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan,
agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukankomunikasi
dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan Teori Organisasi Umum
mengharuskan manejer
untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuankelompo dapat tercapai. Jadi
seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui
interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.Sebahagian besar waktu seorang
manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui
media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb.
Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan
laporan-laporan.
C.
Model Dalam Berkomunikasi
1. Model Komunikasi Linier
One way communication, dalam model ini komunikator memberi suatu stimuli &
komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi & interpretasi. Komunikasi
bersifat monolog
2. Model Komunikasi Interaksiona
Sebagai
kelanjutan dari model pertama, pd tahap ini sudah terjadi feedback.
Komunikasi
yg berlangsung bersifat dua arah & ada dialog.
Tiap
partisipan memiliki peran ganda, satu saat bertindak sbg komunikator, pd saat
yg lain sbg komunikan
3. Model Komunikasi Transaksional
Komunikasi dipahami dlm konteks hubungan antara dua orang
atau lebih.
Pandangan
ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif.
Tidak
ada satupun yg tidak dapat dikomunikasikan.
D.
Fungsi
Komunikasi dalam Organisasi
1. Fungsi Informatif
•
Organisasi dapat dipandang sbg suatu sistem
pemrosesan informasi (information processing system).
• Seluruh anggota dalam organisasi
berharap akan dpt informasi yg lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu
• Informasi yg didapat memungkinkan
setiap anggota organisasi dpt melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
2. Fungsi Regulatif
•
Berkaitan
dengan peraturan-peraturan yg berlaku dalam suatu organisasi
• Atasan atau orang-orang dlm jajaran
struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yg
disampaikan
3. Fungsi Persuasif
·
Dalam
mengatur suatu organisasi, kekuasan dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yg diharapkan.
·
Banyak
pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah
4. Fungsi Integratif
·
Setiap
organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
·
Pelaksanaan
komunikasi ini dapat menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar
dlm diri karyawan terhadap organisasinya
E.
Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi (communication style)
didefinisikan sbg seperangkat perilaku antar pribadi yang terspesialisasi, yang
digunakan dlm suatu situasi tertentu (a specialized set of interpersonal
behaviors that are used in a given situation. Masing-masing gaya komunikasi
terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yg dipakai untuk mendapat respon
atau tanggapan tertentu dlm situasi yang tertentu pula.
1. The Controlling Style
·
Gaya
komunikasi bersifat mengendalikan, ditandai dengan adanya satu kehendak untuk
membatasi, memaksa & mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.
·
Lebih
memusatkan perhatian pada pengiriman pesan, tidak ada/tidak mengharapkan umpan
balik
2.
The
Equalitarian Style
·
Aspek
penting gaya komunikasi ini adalah adanya landasan kesamaan, dan two way
traffic of communication
·
Komunikasi
dilakukan secara terbuka, mengungkapkan gagasan secara rileks, santai dan
informal.
·
Memudahkan
tindak komunikasi dalam organisasi, efektif dalam memelihara empati &
kerjasama.
3.
The
Structuring Style
·
Memanfaatkan
pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan
perintah yg harus dilaksanakan, penjadwalan tugas & pekerjaan serta
struktur organisasi.
4.
The
Dynamic Style
·
Gaya
komunikasi dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan
memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action
oriented)
5.
The
Relingushing Style
·
Gaya
komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,
pendapat atau gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah.
6.
The
Withdrawal Style
·
Gaya
ini tidak layak dipakai dalam komunikasi organisasi.
·
Akibat
yg muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak KOMUNIKASI.
·
Dalam
deskripsi konkret adalah, saat seseorang mengatakan : “Saya tidak ingin dilibatkan
dalam persoalan ini !”. Pernyataan ini bermakna bahwa seseorang mencoba melepas diri dari tanggung jawab,
tapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi
dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar