Penderitaan adalah hal buruk yang
ada di kehidupan manusia ,namun bagaimana jadinya bila penderitaan tersebut
terjadi secara massal dalam arti banyak orang yang mengalami hal ini. Contoh kehidupan
nyata yang sangat tidak jauh dari kehidupan sehari-hari kita pengemis dan anak
jalanan, itu merupakan salah satu penderitaan manusia yang ada disekitar kita. Mereka
semua menderita karena ketidakadaan biaya untuk hidup layak,namun itu hanya
sedikit dari kita yang merasakan penderitaan. Namun pengaruh nyata dari
penderitaan itu sendiri adalah :
1. Pengaruh
Negatif
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
2. Pengaruh
Positif
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian
penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan.
Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa
mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh
lebih baik.
CARA MENGATASI
PENDERITAAN
Penderitaan yang sudah menjadi takdir
atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari karena yang membuat hidup kita
menderita adalah perbuatan yang kita lakukan. Penderitaan bisa kita atasi
dengan cara :
1. Memulai sesuatu
hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena
dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah
kita lakukan.
2. Lebih mendekatkan
diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan
dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu
mendekatkan diri pada yang kuasa.
3. Jalani hidup
dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera
berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan
yang telah terjadi dalam hidup ini.
Berikut
salah satu berita mengenai penderitaan manusia:
Liputan6.com,
Jakarta: Ratusan pengemis mulai memadati Wihara Dharma
Sakti berlokasi di Jalan Petak Sembilan, Glodok Kota, Jakarta Barat. Mereka
hendak mengais rezeki dan menerima angpao dari para warga Tionghoa yang
bersembahyang, Ahad (22/1).
Ibu Sorimah pengemis yang tinggal di Kali Jodo, Jakbar, berjarak tak jauh tadi wihara mengatakan dirinya sudah terbiasa mengais rezeki di lingkungan kompleks Wihara Dharma Sakti ini. Aktivitas itu telah dilakoni perempuan berusia 64 tahun ini sejak tahun 2000.
Sorimah yang membawa seorang anak berusia 1,5 tahun ini mengaku baru mendapatkan uang sebanyak Rp 2.500 sejak pagi hari ini. "Ini saya baru dapet 2500 perak mas dari tadi pagi, ini dapat Rp 5000 juga dibagi-dibagi sama yang lain," tutur Sorimah saat ditemui di Wihara Dharma Sakti.
Di sisi lain ibu Imah yang biasa mangkal di kawasan Pluit Jakarta Barat untuk mengais rezeki itu kini beralih ke Klenteng Wihara Dharma Sakti juga untuk mengais rezeki pada saat perayaan Imlek ini. "Saya biasa di Pluit, sekarang kesini, buat nyari uang," jelas perempuan berumur 72 tahun itu.
Para pengemis telah diatur panitia perayaan Imlek dan ditempatkan di lokasi khusus tepat depan persembahyangan dalam lingkungan wihara. Mereka hanya dibatasi seutas tali untuk duduk dan menunggu para jemaat yang memberikan rezeki di bawah pancaran sinar matahari.(AIS).
Ibu Sorimah pengemis yang tinggal di Kali Jodo, Jakbar, berjarak tak jauh tadi wihara mengatakan dirinya sudah terbiasa mengais rezeki di lingkungan kompleks Wihara Dharma Sakti ini. Aktivitas itu telah dilakoni perempuan berusia 64 tahun ini sejak tahun 2000.
Sorimah yang membawa seorang anak berusia 1,5 tahun ini mengaku baru mendapatkan uang sebanyak Rp 2.500 sejak pagi hari ini. "Ini saya baru dapet 2500 perak mas dari tadi pagi, ini dapat Rp 5000 juga dibagi-dibagi sama yang lain," tutur Sorimah saat ditemui di Wihara Dharma Sakti.
Di sisi lain ibu Imah yang biasa mangkal di kawasan Pluit Jakarta Barat untuk mengais rezeki itu kini beralih ke Klenteng Wihara Dharma Sakti juga untuk mengais rezeki pada saat perayaan Imlek ini. "Saya biasa di Pluit, sekarang kesini, buat nyari uang," jelas perempuan berumur 72 tahun itu.
Para pengemis telah diatur panitia perayaan Imlek dan ditempatkan di lokasi khusus tepat depan persembahyangan dalam lingkungan wihara. Mereka hanya dibatasi seutas tali untuk duduk dan menunggu para jemaat yang memberikan rezeki di bawah pancaran sinar matahari.(AIS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar